Cikarang, 25 April 2025 – Dalam upaya meningkatkan kesadaran akan pentingnya deteksi dini dan edukasi kesehatan, Fakultas Kedokteran President University menyelenggarakan kegiatan Skrining Kesehatan Pemeriksaan Rekam Jantung (EKG) dan Seminar Awam Kesehatan Kulit dan Kelamin yang ditujukan khusus bagi para pekerja. Kegiatan ini dilaksanakan pada Jumat, 25 April 2025, di lingkungan President University, Jababeka.
Kegiatan diawali dengan skrining kesehatan jantung melalui pemeriksaan rekam jantung (EKG), serta pengukuran tekanan darah dan nadi. Skrining ini bertujuan untuk mendeteksi secara dini potensi gangguan kardiovaskular yang sering tidak disadari oleh individu dengan aktivitas kerja tinggi.
Seluruh pemeriksaan dilakukan secara gratis oleh tim medis dan mahasiswa Fakultas Kedokteran President University dengan pendampingan dokter profesional.
Setelah pemeriksaan, kegiatan dilanjutkan dengan seminar awam mengenai kesehatan kulit dan kelamin yang sangat relevan dengan kondisi para pekerja di lingkungan industri. Seminar ini menghadirkan dua narasumber ahli, yaitu:
Dr. Reza Yuridian Purwoko, dr., Sp.KK
Ineke Winda Ferianasari, dr., SH., MH.Kes., Sp.KK
Keduanya merupakan dokter spesialis kulit dan kelamin yang memberikan pemaparan mendalam namun mudah dipahami, mencakup topik-topik penting seperti pencegahan penyakit menular seksual, perawatan kulit akibat paparan lingkungan kerja, serta pentingnya menjaga kebersihan kulit dan organ intim dalam kehidupan sehari-hari.
Para peserta sangat antusias mengikuti sesi ini, yang juga diwarnai dengan sesi tanya jawab interaktif.
Seluruh kegiatan ini diselenggarakan secara gratis sebagai bentuk nyata pengabdian masyarakat dari Fakultas Kedokteran President University. Sebagai tambahan semangat, panitia juga menyediakan doorprize menarik bagi para peserta yang hadir dan aktif mengikuti kegiatan.
Dengan terselenggaranya kegiatan ini, Fakultas Kedokteran President University berharap dapat terus menjadi pelopor dalam edukasi dan pelayanan kesehatan preventif, khususnya bagi komunitas pekerja yang memiliki risiko tinggi namun sering kali belum mendapatkan akses optimal terhadap layanan kesehatan.